Dalam pemrograman berorientasi prosedur... ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan :
- Teknik Top-Down, tugas-tugas kompleks dipecah menjadi bagian yang lebih kecil, sampai sub-tugas tersebut mudah di implementasikan.
- Teknik Bottom-Up, membuat proseur-prosedur untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sederhana, kemudian menggabungkan prosedur-prosedur tersebut dalam prosedur yang lebih kompleks, sampai fungsionalitas yang ingin terapai.
Penggunaan class sangat membantu untuk memecahkan masalah yang lebih besar, sebagai contoh dalam membangun aplikasi MP3Player mungkin kita semua membutuhkan 1000 prosedur jika menggunakan prosedural programming, atau membutuhkan 20 class dengan rata-rata 50 method dalam setiap class jika menggunakan OOP.
Struktur dengan menggunakan class jauh lebih mudah dipahami dan sangat membantu dalam membagi-bagi fungsionalitas ke dalam suatu class. artinya jika terjadi suatu error, yang kita lakukan adalah mencari kesalahan diantara 50 metho yang berhubungan dengan data member yang menyebabkan error daripada mencari di antara 1000 prosedur.
Dengan menggunakan class, fungsionalitas dari suatu class sudah di encapsulate di dalamnya, hal ini sangat membantu kita saat membangung suatu projek.
Ok guys.. kita akan lanjut ke Part II untuk contoh perbandingan antara procedural programming dengan OOP dalam contoh yang lebih real.. Happy OO Programming!